Benarkah Makan Makanan yang Mengandung Micin Bisa Membuatmu Makin Bodoh?
Kata “micin” sering muncul dalam percakapan sehari-hari di Indonesia. Waktu makanan terasa kurang gurih, ada yang bilang: “Tambahkan micin saja.” Tapi bersamaan dengan itu, muncul pula anggapan bahwa mengonsumsi MSG (Monosodium Glutamate) bisa bikin bodoh — otak jadi lemot, susah fokus, atau bahkan merusak fungsi otak. Tapi, apakah klaim ini benar atau cuma mitos yang menjalar?
Apa Itu MSG?
MSG adalah senyawa kimia yang digunakan sebagai penyedap rasa, terutama untuk menambah rasa “umami” (rasa gurih). Komponennya termasuk glutamat (asam amino nonesensial), natrium, dan air. Glutamat sendiri juga sudah diproduksi secara alami oleh tubuh dan terdapat dalam banyak makanan alami seperti tomat, keju, jamur, dan protein hewani. Jawa Pos+2kumparan+2
Klaim Bahwa MSG Bisa Membuat Bodoh
Orang yang mendukung klaim ini biasanya menunjuk ke beberapa hal seperti:
- Beberapa penelitian pada hewan (terutama tikus) menunjukkan bahwa dosis MSG yang sangat tinggi bisa menyebabkan perubahan struktur otak, gangguan neurotransmitter, atau stres oksidatif, yang dalam teori bisa mengganggu kognisi. Global Health Journal
- Laporan-anecdotal bahwa setelah makan makanan ber-MSG merasa pusing, “otak berat”, kehilangan fokus, dsb.
- Kekhawatiran bahwa glutamat tambahan dari luar bisa memicu kelebihan di otak, yang mungkin menyebabkan neuron overstimulasi atau kerusakan.
Penjelasan Ilmiah & Studi Manusia
Walau ada beberapa studi pada hewan menunjukkan efek negatif bila MSG diberikan dalam jumlah sangat besar, pada manusia, bukti bahwa MSG dapat membuat bodoh atau merusak fungsi otak masih sangat lemah. Berikut beberapa hal yang bisa membantu memahami:
- Kapasitas Blood-Brain Barrier
Studi studi menyebutkan bahwa tubuh kita punya barier (blood-brain barrier) yang mencegah glutamat dari darah secara langsung mencapai konsentrasi tinggi di otak jika hanya dikonsumsi lewat makanan pada dosis normal. PubMed - Dosis dan Waktu Paparan
Efek negatif yang diamati pada hewan biasanya dengan dosis MSG yang jauh di atas apa yang biasa dikonsumsi manusia, atau pemberian dengan cara yang tidak alami (misalnya injeksi atau konsumsi oral terus-menerus dalam dosis tinggi). Global Health Journal+1 - Hasil Studi pada Manusia
Sebuah uji klinis terakhir menunjukkan bahwa pemberian MSG dalam jumlah wajar selama beberapa minggu tidak menurunkan skor kognitif secara signifikan. Dalam beberapa sub-item, justru ada pengaruh positif kecil terkait selera makan atau kenikmatan makanan yang dapat meningkatkan kualitas hidup, namun bukan membuat “bodoh”. nutrition-evidence.com
Kesimpulan: Mitos yang Lebih Banyak Daripada Fakta
Berdasar penelitian dan pendapat para pakar:
- MSG tidak otomatis bikin bodoh jika dikonsumsi dalam batas normal.
- Banyak klaim berasal dari studi hewan atau penggunaan dosis ekstrem yang tidak relevan dengan konsumsi manusia biasa.
- Rasa “lelah”, “otak berat”, atau “kurang fokus” setelah makan makanan ber-MSG kemungkinan besar disebabkan oleh faktor lain: mungkin kandungan garam tinggi, makanan berat, gula, kurang tidur, dehidrasi, atau sensitivitas individu, bukan MSG sendiri.
Jadi, klaim bahwa konsumsi MSG membuat bodoh — lebih sering menjadi mitos daripada fakta yang didukung bukti kuat.
Rekomendasi Aman
Agar tetap aman dan sehat:
- Gunakan MSG dalam jumlah wajar, sesuai selera tapi jangan berlebihan.
- Perhatikan seluruh pola makan: pastikan asupan protein, vitamin, mineral, istirahat, dan hidrasi cukup.
- Jika merasa memiliki reaksi negatif setelah mengonsumsi MSG, catat apakah benar gejala tersebut konsisten dan konsultasi ke ahli gizi atau dokter.
Sumber
- Monosodium Glutamate in the Diet Does Not Raise Brain Glutamate Concentrations or Disrupt Brain Functions ‒ PubMed. PubMed
- Effect of Excessive Monosodium Glutamate (MSG) Consumption on Brain Function and Structure: A Systematic Review in Animal Models. Global Health Journal
- “Mitos atau Fakta, MSG atau Micin Bisa Bikin Bodoh? Ini Kata Dokter Tirta” ‒ Blitar Times. blitar.jatimtimes.com
- “Benarkah MSG Bisa Bikin Migrain dan Bodoh, Mitos atau Fakta?” ‒ Jawa Pos. Jawa Pos
- “MSG Sebabkan Kebodohan” ‒ Kumparan.com. kumparan