Sains

Riset UNAIR Ungkap Peran Plankton dalam Menentukan Warna-warni Ikan Koi

Blitar, Jawa Timur — Sebuah riset dari Universitas Airlangga (Unair) mengungkap hubungan menarik antara komunitas plankton dengan variasi warna pada ikan koi (Cyprinus carpio), salah satu ikan hias paling populer di Indonesia. Temuan penelitian ini membuka wawasan baru bagi pembudidaya koi tentang bagaimana elemen kecil di lingkungan perairan dapat berdampak signifikan pada nilai estetika dan ekonomis ikan hias tersebut.

Penelitian ini dilakukan di sejumlah kolam budidaya ikan koi di wilayah Desa Sumberingin, Blitar. Dalam studi tersebut para peneliti memetakan komunitas plankton yang hidup di perairan kolam dan kemudian menghubungkannya dengan kondisi visual warna ikan koi yang dipelihara di sana. Hasilnya menunjukkan bahwa komposisi plankton tertentu memiliki hubungan erat dengan intensitas dan kualitas warna tubuh ikan koi.


Plankton Bukan Sekadar Organisme Mikro

Plankton merupakan organisme akuatik yang hidup melayang di kolom air dan terdiri dari fitoplankton (plankton nabati) dan zooplankton (plankton hewani). Fungsi utama fitoplankton adalah sebagai produsen primer di ekosistem air, menghasilkan oksigen lewat fotosintesis serta menjadi sumber makanan bagi zooplankton. Fitoplankton juga kaya akan pigmen alami seperti karotenoid dan klorofil yang ikut memengaruhi warna di tingkat trofik berikutnya.

Dalam riset UNAIR, para ahli menemukan bahwa beberapa jenis plankton terutama Chlorella dan Nitzschia — yang tergolong fitoplankton — memiliki kandungan pigmen alami yang cukup tinggi. Ketika ikan koi mengonsumsi plankton secara langsung atau tidak langsung melalui rantai makanan, pigmen tersebut dapat terakumulasi pada jaringan kulit ikan. Akumulasi pigmen inilah yang diduga membantu memperkuat warna merah, oranye, dan kuning di tubuh koi.


Kelimpahan Plankton dan Kualitas Air Kolam

Selain pigmentasi, struktur komunitas plankton merupakan indikator penting bagi kesehatan ekosistem kolam budidaya. Para peneliti mencatat bahwa dominasi kelompok fitoplankton yang sehat seringkali berkaitan dengan kualitas air yang baik — kondisi yang mendukung pertumbuhan koi secara keseluruhan. Keberadaan plankton yang beragam dan seimbang juga menunjukkan bahwa kolam memiliki parameter kimia air yang stabil, seperti pH dan tingkat oksigen terlarut, sehingga ikan dapat tumbuh optimal

Namun, riset ini juga memberikan peringatan. Tidak semua plankton memberi dampak positif. Misalnya, keberadaan jenis tertentu seperti Oscillatoria, sejenis alga biru-hijau atau cyanobacteria, bisa menjadi tanda awal turunnya kualitas air. Jenis plankton ini sering muncul ketika nutrisi organik di air terlalu tinggi dan dapat menyebabkan gangguan di ekosistem kolam jika tidak dikendalikan. Oleh karena itu, pemantauan jenis dan jumlah plankton secara teratur sangat penting bagi pembudidaya.


Impak Langsung bagi Pembudidaya dan Penggemar Koi

Hasil riset ini memiliki implikasi praktis yang signifikan bagi pembudidaya koi. Selama ini, usaha meningkatkan kualitas warna ikan koi sering difokuskan pada formulasi pakan dengan tambahan pigmen seperti karotenoid alami atau sintetik, serta modifikasi nutrisi lain dalam diet ikan.

Temuan UNAIR menambahkan dimensi baru: bukan hanya pakan yang memengaruhi pigmen warna ikan, tetapi juga lingkungan perairan di mana mereka dipelihara. Kelimpahan dan jenis plankton yang terdapat di kolam dapat menjadi faktor alami yang memperkaya sumber pigmen yang tersedia bagi koi. Hal ini berarti manajemen kualitas air dan ekosistem plankton dapat menjadi strategi efektif untuk menghasilkan koi dengan warna lebih cerah dan kontras tanpa selalu mengandalkan suplemen pakan mahal.


Apa Kata Para Ahli Budidaya?

Para ahli perikanan yang tidak terlibat langsung dalam riset ini mengomentari bahwa penggunaan sumber pigmen dari pakan seperti astaxanthin atau spirulina telah umum dilakukan untuk meningkatkan warna ikan koi karena kandungan karotenoidnya. Studi lain mengonfirmasi bahwa penambahan pigmen alami dalam diet dapat meningkatkan kualitas warna ikan hias.

Namun, integrasi antara pendekatan pakan dan pemeliharaan lingkungan kolam yang mendukung pertumbuhan plankton yang mengandung pigmen menawarkan strategi berkelanjutan yang bisa menguntungkan pembudidaya jangka panjang.


Kesimpulan

Riset dari Universitas Airlangga menunjukkan bahwa plankton memainkan peran penting dalam penentuan warna ikan koi, bukan hanya sebagai bagian dari ekosistem perairan yang sehat tetapi juga sebagai sumber pigmen alami yang turut memperkaya corak warna tubuh ikan. Temuan ini memberi wawasan baru bagi pembudidaya ikan hias dalam mengoptimalkan kualitas koi melalui manajemen lingkungan kolam yang cermat — selain nutrisi pakan yang baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *