Menkes Kirim Tim untuk Pelajari Uji Klinis Vaksin Kanker Buatan Rusia
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia telah mengirimkan tim medis dan ilmuwan untuk mempelajari uji klinis vaksin kanker yang dikembangkan oleh ilmuwan Rusia. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengeksplorasi potensi terapi kanker baru yang dapat diakses oleh masyarakat Indonesia.
Latar Belakang
Vaksin kanker buatan Rusia, yang dikenal dengan nama “Gam-COVID-Vac” atau lebih populer disebut “Sputnik V”, telah menarik perhatian global karena klaim efektivitasnya dalam mengatasi berbagai jenis kanker. Meskipun vaksin ini belum mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia, Kemenkes memandang penting untuk mempelajari lebih lanjut mengenai uji klinis yang telah dilakukan.
“Saya sudah kirim tim untuk bisa mempelajari apakah mungkin clinicaltrial-nya bisa di lakukan di indonesia,” ucap Budi saat ditemui di kantor Kemenkes, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa.
Tujuan Pengiriman Tim
Tim yang dikirim oleh Kemenkes terdiri dari dokter spesialis, peneliti, dan ahli farmasi yang memiliki kompetensi di bidang onkologi dan imunologi. Mereka akan melakukan studi literatur, berkomunikasi dengan peneliti Rusia, dan jika memungkinkan, melakukan kunjungan ke fasilitas penelitian untuk mendapatkan data yang akurat dan komprehensif.
Harapan terhadap Vaksin Kanker
Jika terbukti efektif dan aman, vaksin kanker ini diharapkan dapat menjadi alternatif terapi bagi pasien kanker di Indonesia, mengingat tingginya angka kejadian dan kematian akibat kanker. Selain itu, vaksin ini juga dapat membantu mengurangi beban biaya pengobatan kanker yang cukup tinggi.
Langkah Selanjutnya
Setelah tim Kemenkes kembali dengan data dan informasi yang diperoleh, hasil kajian akan disampaikan kepada BPOM dan lembaga terkait lainnya untuk dilakukan evaluasi lebih lanjut. Jika vaksin ini memenuhi standar keamanan dan efektivitas, proses registrasi dan distribusi di Indonesia akan segera dipersiapkan.
