Fakta vs Mitosđź§  Psikologi & Hubungan

Fakta atau Mitos: Benarkah Kita Hanya Gunakan 10% dari Otak?

Kilasjurnal.id – Mungkin kamu pernah mendengar klaim populer bahwa manusia hanya menggunakan 10% dari kapasitas otaknya. Pernyataan ini kerap muncul di film, buku motivasi, bahkan percakapan sehari-hari. Namun, apakah benar otak kita yang kompleks ini hanya berfungsi sebagian kecil saja?

Mitos: Otak Kita Bekerja Hanya 10%

Anggapan bahwa manusia hanya memanfaatkan 10% otak berasal dari kesalahpahaman lama, yang kemudian diulang-ulang tanpa bukti ilmiah. Ide ini memberi kesan bahwa ada “potensi tersembunyi” yang belum terpakai, seakan-akan kita bisa menjadi super jenius jika mampu mengakses sisanya.

Kenyataannya, ilmu saraf modern membuktikan bahwa tidak ada bagian otak yang benar-benar tidak digunakan. Bahkan saat tidur pun, otak tetap aktif dalam mengatur fungsi tubuh, memproses memori, dan menjaga sistem vital.

Fakta: Otak Bekerja Sepenuhnya

Studi menggunakan teknologi pencitraan otak (seperti MRI dan PET scan) menunjukkan bahwa hampir semua bagian otak memiliki fungsi, meskipun tidak selalu aktif bersamaan. Ada area khusus untuk bahasa, gerakan, penglihatan, emosi, hingga pengaturan hormon.

Artinya, kita memang menggunakan seluruh otak, hanya saja tidak dalam waktu bersamaan. Misalnya, saat berbicara, area bahasa lebih aktif; saat berlari, area motorik lebih dominan.

Kenapa Mitos Ini Populer?

Mitos “10% otak” mudah dipercaya karena memberi harapan akan kemampuan luar biasa yang tersembunyi. Hollywood ikut memperkuatnya dengan film-film yang menampilkan karakter bisa mengakses “100% otak” lalu mendapatkan kekuatan super.

Padahal, kecerdasan dan kemampuan manusia bukan soal berapa persen otak yang dipakai, tetapi bagaimana kita melatih dan mengoptimalkan koneksi antar-neuron melalui belajar dan pengalaman.

Kesimpulan

Klaim bahwa kita hanya menggunakan 10% otak adalah mitos. Faktanya, otak manusia bekerja sepenuhnya, meski tiap bagian aktif sesuai kebutuhan. Daripada mencari cara untuk membuka “90% sisanya”, lebih baik kita fokus mengasah kemampuan otak melalui belajar, olahraga, tidur cukup, dan menjaga kesehatan mental.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *