Dokter Tirta Kupas Mitos dan Fakta: Uap Nasi Bikin Wajah Glowing?
Banyak orang percaya bahwa uap nasi bisa membuat wajah glowing — seakan wajah jadi lebih segar, bersih, dan bercahaya. Tapi, benarkah klaim ini? Dokter Tirta, lewat kanal YouTube-nya “Tirta PengPengPeng” dalam segmen #Suaratirta: Mitos & Fakta Kesehatan, menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di balik mitos ini.
Apa yang Dokter Tirta Katakan
- Uap nasi hangat bisa membantu pada jenis kulit normal dan pori-pori kecil, karena efek hangatnya mampu melebarkan pembuluh darah dan meredakan inflamasi.
- Sebaliknya, untuk orang dengan kulit sensitif atau pori-pori besar, penggunaan uap nasi tidak dianjurkan karena bisa memicu iritasi, bahkan melepuh jika uap terlalu panas.
- Dr. Tirta menegaskan bahwa suhu adalah kunci: uap yang terlalu panas malah bisa merusak kulit, sementara uap yang hangat (tidak menyengat) lebih aman.
- Ia juga mengingatkan agar metode ini tidak dilakukan terlalu sering, karena penggunaan uap berulang bisa membuat kulit menjadi kering.
- “Uap nasi tidak membuat cantik, tapi membuat wajah lebih sehat. Kalau disebut bisa bikin cantik, itu sudah over claim,” tegasnya.
“Sebaliknya, bagi yang memiliki kulit normal dan pori-pori kecil, uap nasi hangat dapat membantu mengencangkan kulit,” ungkapnya dalam kanal tersebut.
Dasar Ilmiah: Kenapa Ada yang Merasa “Glow”?
Beberapa efek yang dianggap “glowing” berasal dari respons kulit terhadap uap hangat:
- Peningkatan Sirkulasi Darah
Uap hangat membuat pembuluh darah di kulit mengembang sementara. Aliran darah yang lebih lancar membawa nutrisi dan oksigen ke permukaan kulit, sehingga wajah tampak lebih cerah. - Melembapkan Secara Temporary
Uap membawa kelembapan. Jika kulit cukup sehat, kelembapan ini bisa membuat tampilan kulit lebih lembut dan kilau sementara. - Melonggarkan Kotoran dalam Pori-Pori
Uap bisa membantu membuka pori-pori dan membuat kotoran atau minyak yang menyumbat lebih mudah diangkat (misalnya setelah uap, seseorang bisa mencuci muka atau melakukan eksfoliasi ringan). - Efek Relaksasi & Stress Relief
Meski tidak secara langsung membuat “glowing”, sensasi hangat dan uap cenderung memberikan efek nyaman. Stres menumpuk bisa bikin kulit kusam, jadi efek relaksasi bisa memberi pengaruh tidak langsung terhadap tampilan kulit.
Batasan & Risiko yang Harus Diperhatikan
Dokter Tirta menekankan bahwa tidak semua orang cocok menggunakan metode uap nasi ini. Ada beberapa risiko dan kekhawatiran:
- Iritasi dan Luka Bakar: Uap terlalu panas bisa membuat kulit melepuh atau iritasi, terutama di area tipis seperti sekitar mata.
- Kekeringan Kulit: Jika dilakukan terlalu sering, uap dapat menghilangkan minyak alami kulit (sebum), yang penting untuk menjaga kelembapan kulit. Akibatnya kulit bisa jadi kering atau mengelupas.
- Kulit Sensitif: Bagi yang memiliki dermatitis, rosacea, atau kulit sangat sensitif, metode uap ini bisa memperparah kondisi. Reaksi bisa muncul berupa kemerahan, gatal, atau pembengkakan.
- Overclaim & Ekspektasi yang Tidak Realistis: Mitos “cantik instan” sering muncul. Dokter Tirta mengingatkan agar klaim bahwa uap nasi “membuat cantik” dilihat sebagai penyemangat, bukan jaminan ilmiah.
Kapan dan Bagaimana Cara yang Aman?
Supaya kalau mau coba metoda ini, tidak malah merusak kulit, berikut beberapa panduan aman:
- Gunakan uap hangat, jangan yang mendidih — pastikan suhu nyaman dan tidak menyengat.
- Jarak wajah ke sumber uap cukup jauh sehingga tidak langsung terkena uap panas.
- Batasi durasi; misalnya 5-10 menit cukup. Tidak perlu setiap hari.
- Setelah uap, segera keringkan wajah dengan lembut, lalu aplikasikan pelembap agar kelembapan tidak hilang.
- Gunakan pelindung kulit atau barrier seperti krim ringan jika kulitmu sensitif.
Mitos vs Fakta: Ringkasan
Klaim | Fakta menurut Dokter Tirta |
---|---|
Uap nasi membuat kulit “glowing” instan | Bisa memberikan efek segar dan lembap sementara jika dipakai dengan benar, tapi tidak “cantik instan” secara permanen. |
Uap nasi cocok untuk semua jenis kulit | Tidak; bagi kulit sensitif atau pori besar bisa menimbulkan iritasi jika tidak hati-hati. |
Semakin sering, semakin bagus | Justru sebaliknya — terlalu sering bisa menyebabkan iritasi atau kekeringan. |
Uap nasi bisa menggantikan skincare produk modern | Tidak; metode alami seperti uap bisa membantu, tapi bukan pengganti perawatan dasar seperti pembersihan, pelembap, perlindungan sinar matahari. |
Kesimpulan
Uap nasi bisa menjadi metode alami yang memberikan efek menyegarkan dan ringan, terutama bagi mereka dengan kulit normal dan pori‐pori yang tidak terlalu besar. Tetapi klaim bahwa uap nasi bisa membuat wajah “glowing” dalam arti estetika maksimal harus dilihat dengan skeptisisme.
Dokter Tirta memberi pesan penting: kalau metode uap nasi dijadikan bagian dari ritual perawatan—disertai skincare dasar dan perhatian terhadap kondisi kulit—efeknya bisa positif. Tapi kalau diharapkan hasil dramatis tanpa perawatan lainnya, kemungkinan besar mengecewakan.
