💡 Teknologi

“Kiamat HP” di China: Smartphone Tradisional Tergusur, Penggantinya Sudah Dipasarkan Luas

Beijing — Industri smartphone di China menghadapi perubahan besar. Istilah “kiamat HP” kini muncul di kalangan pengamat teknologi, menggambarkan merosotnya dominasi ponsel pintar tradisional — sementara perangkat generasi baru sudah tersedia di banyak tempat.

Perubahan ini menandakan bahwa konsumen di China tidak lagi terpaku pada merek dan model lama. Berbagai produk pengganti — yang dipercaya menawarkan fitur lebih modern — semakin mudah ditemukan di pasaran, menandai transformasi signifikan dalam cara orang menggunakan perangkat seluler.


Mengapa Disebut “Kiamat HP”?

Istilah “kiamat HP” merujuk pada penurunan minat dan penjualan smartphone konvensional di China. Laporan terbaru menunjukkan bahwa pasar smartphone di Negeri Tirai Bambu sedang dalam masa sulit, terutama setelah masa ledakan penjualan beberapa tahun terakhir.

Saat itu juga, sejumlah produsen lokal kembali unjuk kekuatan. Huawei — salah satu pemain besar yang sempat terseok akibat tekanan global — kini muncul sebagai pemimpin pasar pada pertengahan 2025.

Hasilnya: dari sekadar “HP lama + Android/ iOS”, kini konsumen mulai beralih ke perangkat yang mengusung fitur modern — seperti integrasi AI, OS alternatif, perangkat lipat, atau perangkat cerdas lain di luar definisi “smartphone klasik”.


Siapa Pemain Baru — dan Siapa yang Masih Bertahan?

Pemimpin Baru: Huawei dan Ekspansi Teknologi

Huawei berhasil mengukuhkan posisinya sebagai vendor nomor satu di China pada kuartal kedua 2025. Perusahaan asal Shenzhen ini mencatat pangsa pasar sekitar 18% dengan pengiriman lebih dari 12 juta unit.

Kesuksesan Huawei tidak lepas dari strategi mereka menghadirkan ekosistem mandiri berbasis HarmonyOS — sistem operasi sendiri yang menjadi alternatif bagi Android dan iOS.

Dengan demikian, Huawei tidak sekadar menjual perangkat keras, tapi berusaha menjual pengalaman ekosistem yang berdiri sendiri — sebuah daya tarik besar di tengah kebosanan pasar terhadap ponsel “itu-itu saja.”

Pemain Lama & Merek Global: Tekanan Berat

Merek-merek yang dulu dominan — baik produsen lokal maupun global — kini menghadapi tekanan kuat. Penurunan penjualan umum terjadi, dan pangsa pasar makin terpecah.

Salah satu faktor pendorong perubahan ini adalah keinginan konsumen atas fitur lebih canggih — terutama yang berkaitan dengan AI, integrasi layanan, dan fleksibilitas OS — di mana banyak ponsel baru menawarkan keunggulan dibandingkan smartphone konvensional.


Implikasi untuk Pasar Global & Konsumen

Fenomena “kiamat HP” di China bukan sekadar cerita lokal. Karena China sering menjadi pionir tren teknologi perangkat, bisa jadi perubahan ini akan mempengaruhi pasar global — termasuk negara-negara seperti Indonesia.

Konsumen global mungkin akan mulai melihat:

  • Nilai tambah dari ekosistem mandiri seperti HarmonyOS.
  • Adopsi perangkat baru seperti ponsel lipat, perangkat AI-native, atau alternatif OS.
  • Pergeseran dari loyalitas merek ke fleksibilitas — prioritas ke fitur, bukan sekadar brand.

Untuk produsen dan pengembang, ini berarti bahwa inovasi — di luar sekadar spesifikasi hardware — akan semakin penting: software, ekosistem, pengalaman pengguna, dan keberlanjutan layanan akan jadi penentu relevansi.


Apa yang Harus Diperhatikan Konsumen & Industri

  • Transisi OS & kompatibilitas: Jika OS seperti HarmonyOS makin populer, kompatibilitas aplikasi dan layanan menjadi kunci. Konsumen perlu memastikan layanan yang mereka butuhkan tersedia.
  • Daya tahan & keamanan: Dengan banyaknya perangkat baru, kualitas, dukungan software, dan keamanan data harus jadi prioritas.
  • Inovasi vs stabilitas: Ponsel baru menawarkan fitur canggih, tapi bagi sebagian pengguna — stabilitas, familiaritas, dan layanan purna jual tetap penting.

Kesimpulan

Perubahan besar tengah terjadi di pasar smartphone China. Istilah “kiamat HP” menggambarkan penurunan relevansi smartphone tradisional — sementara perangkat generasi baru dengan OS dan fitur modern menggantikan peran mereka.

Kebangkitan Huawei dan platform seperti HarmonyOS menunjukkan bahwa evolusi ekosistem digital bisa menggantikan dominasi Android/iOS.

Bagi konsumen dan pelaku industri di seluruh dunia, ini adalah sinyal: waktu smartphone konvensional mungkin tidak selamanya. Mereka yang beradaptasi dengan inovasi — baik dalam perangkat maupun ekosistem — kemungkinan akan menentukan siapa “berkuasa” di era baru gadget global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *