Petir Tidak Pernah Menyambar Tempat yang Sama Dua Kali, Mitos atau Fakta?
Pendahuluan
Pernah dengar ungkapan, “Petir tidak pernah menyambar tempat yang sama dua kali”? Kalimat ini sudah seperti pepatah yang sering dipakai untuk menggambarkan kejadian luar biasa yang jarang terjadi dua kali. Tapi… apakah ungkapan ini benar secara ilmiah?
Banyak orang percaya bahwa sekali petir menyambar suatu tempat, maka tempat itu aman dari sambaran berikutnya. Keyakinan ini beredar luas, bahkan kadang jadi dasar dari rasa aman semu di tengah badai petir.
Namun, di tengah kemajuan ilmu pengetahuan, benarkah tempat yang pernah disambar petir tidak akan disambar lagi? Atau ini hanya mitos yang tak terbukti?
Artikel ini akan membongkar fakta ilmiah dan realita di balik pepatah lama ini. Apakah hanya kiasan? Atau benar-benar salah kaprah secara ilmiah?
Asal Mula Mitos: Dari Pepatah ke Kesalahpahaman
Ungkapan ini dipercaya berasal dari budaya Barat, terutama Amerika, sebagai bentuk ungkapan kiasan. Ia digunakan untuk menyampaikan bahwa hal buruk yang luar biasa kecil kemungkinannya terjadi dua kali.
Tapi, masalahnya, pepatah ini lalu dianggap secara harfiah oleh sebagian orang. Banyak yang akhirnya berpikir bahwa petir memang “enggan” menyambar tempat yang sama, dan karenanya, satu titik yang sudah kena sambaran sebelumnya dianggap “aman”.
Padahal, dari sudut pandang fisika, justru sebaliknya.
Fakta Ilmiah: Petir Bisa dan Sering Menyambar Tempat yang Sama
Secara ilmiah, tidak ada hukum alam yang mencegah petir untuk menyambar tempat yang sama dua kali — bahkan tiga kali, atau lebih.
Justru dalam banyak kasus, petir cenderung menyambar titik yang sama berulang kali, terutama jika tempat tersebut memiliki karakteristik tertentu yang menarik muatan listrik di awan.
Beberapa tempat yang sering jadi sasaran sambaran berulang:
- Menara Eiffel di Paris disambar petir rata-rata 10 kali per tahun.
- Gedung pencakar langit, seperti Empire State Building, pernah disambar lebih dari 20 kali dalam setahun.
- Tiang listrik, pohon tinggi, dan gunung juga jadi target favorit petir.
Artinya, bukan hanya mungkin — tempat yang sama justru bisa menjadi sasaran utama sambaran petir secara berulang.
Mengapa Petir Menyambar Tempat yang Sama?
Petir terbentuk dari perbedaan muatan listrik antara awan dan permukaan bumi. Saat beda potensial ini cukup besar, petir akan mencari jalur tercepat dan termudah untuk melepaskan energi.
Tempat yang cenderung disambar berulang biasanya memiliki:
- Ketinggian — semakin tinggi titik tersebut, semakin besar kemungkinan disambar.
- Konduktivitas — logam, air, dan material penghantar listrik lainnya menarik sambaran petir.
- Posisi terbuka — area terbuka tanpa penghalang membuat suatu objek menjadi “penangkap petir alami”.
Jadi jika ada gedung tinggi dengan atap logam di area terbuka, besar kemungkinan itu akan disambar lebih dari sekali.
Bukti di Lapangan
Beberapa contoh nyata menunjukkan bahwa petir bukan makhluk yang pelupa — ia tahu persis harus menyambar ke mana:
- Bangunan tinggi seperti Burj Khalifa di Dubai dirancang dengan sistem penangkal petir karena disambar puluhan kali dalam setahun.
- Pesawat terbang juga kadang disambar petir — dan beberapa pesawat yang sama pernah disambar berkali-kali dalam masa operasionalnya.
- Gunung Merapi dan Semeru, dua gunung berapi aktif di Indonesia, sering jadi tempat sambaran petir saat erupsi — pada titik kawah yang sama.
Ini bukti bahwa alam tidak mengenal pantangan soal lokasi sambaran. Tempat yang rawan, akan selalu jadi target favorit.
Kenapa Mitos Ini Tetap Dipercaya?
Ada beberapa alasan kenapa orang masih percaya bahwa petir tidak menyambar tempat yang sama dua kali:
- Bahasa Kiasan Disalahartikan – Awalnya hanya pepatah, tapi disalahartikan secara harfiah.
- Kurangnya Informasi Ilmiah – Banyak orang tidak memahami bagaimana petir bekerja.
- Rasa Aman Palsu – Lebih mudah merasa aman dengan berpikir “sudah pernah disambar, pasti aman sekarang”.
Sayangnya, kepercayaan ini bisa berbahaya jika dijadikan dasar keselamatan, terutama di lokasi rawan petir.
Implikasi Praktis: Jangan Remehkan Petir
Kamu tidak boleh berpikir bahwa lokasi yang pernah kena petir jadi “kebal”. Justru harus lebih waspada.
Tips menghadapi badai petir:
- Jangan berteduh di bawah pohon tinggi.
- Hindari tempat terbuka saat hujan petir.
- Jauhi barang logam seperti tiang, pagar, atau sepeda motor.
- Jika di dalam rumah, jauhi jendela dan peralatan elektronik saat ada badai.
Fakta: Petir bisa membunuh dalam satu kali sambaran, dan korban terbanyak biasanya karena salah menganggap tempat aman.
Kesimpulan
Jadi, apakah petir tidak pernah menyambar tempat yang sama dua kali? Jawabannya: MITOS.
Bukan hanya salah — tapi sangat salah secara ilmiah. Petir justru sering menyambar tempat yang sama berulang kali, terutama jika tempat itu tinggi, terbuka, dan konduktif.
Ungkapan ini boleh kamu gunakan dalam konteks kiasan. Tapi kalau bicara tentang keselamatan diri dalam badai, jangan andalkan pepatah — andalkan ilmu pengetahuan.